Foto: nurulhedayat.blogspot.com
Dinosaurus
muncul pertama sekali sekitar 225 juta tahun yang lalu pada Zaman Trias.
Binatang ini terus hidup sampai Zaman
jura dan berkembang menjadi raksasa pada
Zaman kapur, Sekitar 65 juta tahun yang
lalu. Pada akhir zaman kapur dinosaurus lenyap dari muka bumi dan dibilang
punah sampai saat ini.
Unenlagia comahuensis (Novas, 1997)
Sekarang ini setiap orang sudah
mendengar mengenai dinosaurus. Dari anak-anak sampai orang dewasa telah melihat
gambar mereka dan banyak orang mengira dinosaurus-dinosaurus itu telah punah 65
juta tahun sebelum manusia ada di bumi. Pandangan mengenai dinosaurus ini
sangat berhubungan erat dengan teori evolusi.
Para penganut paham evolusi
mengatakan bahwa dinosaurus pernah hidup di bumi ini antara 65 sampai 230 juta
tahun yang lalu. Dinosaurus ditemukan hanya di 3 kolom geologis yaitu :
Triassic, Jurassic, dan Cretaceous. Evolusionis menamakan tiga lapisan tanah
tersebut dengan nama zaman Mesozoic. Itulah zaman yang mereka berikan untuk
zaman dinosaurus. Menurut mereka makhluk-makhluk ini punah pada akhir zaman
Mesozoik (Cretaceous). Teori evolusi men
Sejarah Penemuan Dinosaurus
Foto: pt.aliexpress.com
Tulang-tulang mereka sangat besar
ketika ditemukan tahun 1677 oleh Dr. Robert Plot. Tulang-tulang itu dikira
adalah tulang gajah raksasa. Nama pertama yang diberikan kepada binatang ini
adalah Scrotum humanum. Hal ini terjadi 2 abad sebelum nama “dinosaurus”
dimunculkan.
Pada 1822, Mary Anne Mantell
berjalan-jalan di sebuah jalan raya di Sussex. Berdasarkan tradisi, ia
menemukan sebuah tulang yang berkilau ditimpah sinar matahari, dan membawa
pulang tulang tersebut untuk ditunjukkan kepada suaminya Dr. Gideon Mantell,
dokter Inggris dan pemburu fosil amatir. Dr Mantell mengumumkan bahwa tulang
tersebut mempunyai sebuah gigi yang lebih besar dari reptil modern.
Ia menyimpulkan bahwa tulang ini
adalah tulang reptil pemakan tumbuhan yang sudah punah dengan gigi seperti
seekor iguana. Pada tahun 1825, Dr Mantell menamakan fosil tersebut Iguanodon
(gigi iguana). Dr. Mantelllah yang mempopulerkan jaman reptil-reptil. Tahun
1841 anatomis dan paleontologis Inggris, Sir Richard Owen, yang secara
kebetulan adalah lawan terkuat Charles Darwin, menemukan kata “dinosaurus”.
Secara teknis, dinosaurus menunjuk pada makhluk raksasa yang menyerupai reptil
yang hidup di darat bukan di air. Kata ini berarti “kadal yang mengerikan”.
Tulang rahang Tyrannosaurus rex, panjang 6 kaki dengan gigi 6 inchi panjangnya,
tentunya cocok dengan nama “kadal yang mengerikan”.
Rekonstruksi Dinosaurus
Foto: ecodivo.blogspot.com
Sangat penting untuk diketahui
bahwa pada saat ilmuwan mengali sejumlah tulang-tulang, mereka tidak menemukan
tulang tersebut beserta dagingnya. Walaupun mereka menemukan semua
tulang-tulangnya secara lengkap (dan biasanya lebih sering ditemukan hanya
beberapa bagian saja), mereka hanya mempunyai data 40 persen untuk menjelaskan
bagaimana rupa makhluk tersebut.
Tulang-tulang itu tidak
menceritakan bagaimana warna binatang itu atau apa yang ia makan. Sedikit
sekali bukti fosil mengenai makanan dinosaurus. Tetapi Komsognatus, Barioniks,
dan Hadrosaurus merupakan pengecualian karena isi perutnya ada yang ditemukan
dalam bentuk fosil yang masih utuh. Bukti bahwa Deinonikhus memangsa
Tenontosaurus juga ditemukan. Makanan kebanyakan dinosaurus hanya dapat
diduga-duga saja berdasarkan data yang didapat oleh para peneliti dari gigi
dinosaurus yang telah menjadi fosil.
Gigi-gigi tajam yang dimiliki
hanya menjelaskan bagaimana ia merobek makanannya tetapi bukan makanan apa yang
dirobeknya. Ketika merekonstruksi dinosaurus yang besar dari sisa-sisa tulang,
ilmuwan membuat berbagai asumsi. Seperti, beberapa pernyataaan mengenai apa
yang dinosaurus lakukan atau di mana mereka tinggal adalah penuh dengan
dugaan-dugaan belaka. Dalam film The Lost World dibicarakan mengenai tingkah
laku Dinosaurus. Makhluk liar hasil cloning ini bisa mencium bau asap rokok
dari jarak beberapa mil, punya intelegensi yang tinggi, menjaga dan memelihara
bayinya, bisa balas dendam, dsb. Tidak satu pun dari hal-hal tersebut yang bisa
diketahui dari fosil tulang belulang dinosaurus.
Asteroid Pembunuh Dinosaurus
Foto: Merdeka.com
Sampai saat ini, astronom telah
mengetahui lebih dari 40 keluarga asteroid, pecahan dari tubuh yang lebih
besar, dan menghitung kapan ledakan itu terjadi. Namun, mereka belum berhasil
menemukan asteroid mana yang bertanggung jawab atas kepunahan besar tersebut.
Dinosaurus, baik besar maupun
kecil, pernah menguasai bumi sedikitnya 120 juta tahun sampai periode
Cretaceous. Kemudian mereka menghilang dalam beberapa ribu tahun, sesuai dengan
bukti fosil, ketika periode Tertiary dimulai sekitar 65 juta tahun lalu.
Menghilangnya dinosaurus adalah
misteri sampai 30 tahun lalu, yakni ketika Walter Alvarez, ahli geologi di
University of California-Berkeley, dan ayahnya, Luis, menemukan penyebabnya.
Mereka menyatakan sebuah obyek tak dikenal dari antariksa menghantam bumi dan
menimbulkan kawah besar di kerak bumi di pesisir Yucatan, Meksiko, dan
menyebarkan pecahannya dalam bentuk unsur langka yang disebut iridium.
Teori ini amat kontroversial.
Tapi seiring dengan bergulirnya waktu, mulai mendulang dukungan. Penemuan kawah
besar yang disebut Chicxulub dekat Yucatan Peninsula, ditambah iridium dan
pecahan mirip kaca ribuan kilometer di sekeliling kawah itu, memperkuat ide
itu.
Bukti yang mendukung teori
tersebut bertambah dengan penemuan David Nesvorny dan rekannya dari Southwest
Research Institute di Bouklder, Colorado, Amerika Serikat. Pada awal tahun ini,
mereka berhasil mengidentifikasi kelompok baru yang mereka namakan keluarga
Baptistina, sesuai dengan nama asteroid terbesar kelompok itu, yang besarnya
mencapai 40 kilometer. Asteroid pembunuh dinosaurus ada kemungkinan adalah
anggota yang hilang dari keluarga ini, yang terbentuk akibat tumbukan di bagian
dalam sabuk asteroid itu pada 160 juta tahun lampau.
Tim Nesvorny sudah
memperhitungkan bahwa asteroid sebesar 10 kilometer itu telah bertubrukan
dengan bumi. Asteroid tersebut adalah satu dari 300 pecahan batu induk yang
aslinya mencapai 170 kilometer. Pecahan lainnya kemungkinan besar menabrak
Venus dan bertanggung jawab itu atas terbentuknya formasi Tycho, kawah termuda
di bulan.
Sebuah penelitian terbaru
menyebutkan tabrakan massal di angkasa 160 juta tahun lalu menyebabkan
kepunahan dinosaurus. Tumbukan asteroid menyebabkan
reruntuhan beterbangan di Sistem Tatasurya termasuk gumpalan besar yang
menghantam Bumi dan kemudian menyapu dinosaurus.Tim peneliti dari Amerika Serikat
dan Ceko percaya pecahan-pecahan lainnya menabrak Bulan, Venus dan Mars dan
dampak pukulan itu kemudian menciptakan lubang-lubang.
Penelitian yang dilakukan berdasarkan model di komputer ini dimuat di jurnal Nature.
Sejumlah penelitian sebelumnya membahas
hal yang tampaknya merupakan peningkatan serangan asteroid terhadap Bumi selama
100-200 juta tahun terakhir, sekitar dua kali lipat dari norma jangka panjang.
Dr Bottke dan kawan-kawan
berusaha membuktikan bahwa peningkatan ini kemungkinan dipicu oleh gangguan
besar dari batu dengan lebar 170 kilometer di sabuk asteroid antara Mars dan
Jupiter sekitar 160 juta tahun lalu.
Dinosaurus Terberat Asia Ditemukan di China
Zhengzhon, China (ANTARA News) -
Para ilmuwan di China mengumumkan bahwa mereka telah menggali fosil dinosaurus
terberat di Asia, yang ditemukan di provinsi Henan, bagian tengah China.
Fosil yang ditemukan di kawasan
antara kotapraja Santun dan Liudian, kabupaten Ruyan, tersebut memiliki berat
badan yang luar biasa, diidentifikasi sebagai dinosaurus terberat di Asia, kata
Wu Guochang, pakar dari departemen sumber daya alam di provinsi Henan.
Dinosaurus itu berukuran panjang
18 meter dan sakrumnya — bagian tulang belakang sebelah bawah — membuatnya
lebih lebar dari fosil dinosaurus yang digali di Gansu tahun silam, yang mana
kemudian diidentifikasi sebagai dinosaurus terberat di Asia, kata Wu.
Wu mengatakan, para ilmuwan
menduga tanah tempat fosil yang digali itu terbentuk dalam Era Cenozoic, yang
telah berusia 65 juta tahun.
Para penduduk lokal biasanya
menggali apa yang mereka sebut “tulang-belulang naga” yang digunakan sebagai
obat-obatan tradisional China.
Para ilmuwan meneliti
“tulang-belulang naga” itu dan mengidentifikasinya sebagai fosil dinosaurus
yang hidup antara 85-100 juta tahun silam dalam zaman batu di Era Mezozoik.
Para ilmuwan dari museum geologi
provinsi Henan dan Akademi Ilmu Geologi China menghabiskan waktu dua tahun
untuk menggali dan meneliti fosil itu, dan penemuan tersebut diminati oleh para
ilmuwan dari AS, Inggris, Jerman dan Jepang.
Penemuan itu sangat penting untuk
riset, distribusi geologi, migrasi dan perkembangan spesis dinosaurus ini, kata
Dong Zhiming, ilmuwan dari Institute of Vertebrate Paleontology and
Palaeoanthropology pada Akademi Sains China, demikian Xinhua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar