foto: gresik.co
BUDIDAYA PETERNAKAN HEWAN -Selain Jadi Pupuk, Ini Manfaat Lain Kotoran Sapi
Limbah kotoran sapi memang sesuatu yang menjijikan. Meski
hanya menciumnya, pasti akan membuat mual kan? Tapi siapa sangka, jika diolah
dengan benar, limbah tersebut bisa bermanfaat dan menjadi suatu hal yang
berguna, baik menjadi karya seni maupun bahan pengganti energi,
Sekelompok Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatek)
Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam program bertajuk Community Development
ternyata berhasil mengubah persepsi masyarakat Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akan limbah kotoran sapi.
Selama dua tahun lebih berada di salah satu desa penghasil
susu terbesar di Jawa Barat ini, mereka berhasil memanfaatkan limbah kotoran
sapi untuk dijadikan biogas yang kemudian nantinya dapat digunakan sebagai
pengganti gas elpiji. Wow!
Ketua Divisi Community Development Himatek ITB, Bangkit Dana
Setiawan, mengakui bahwa kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Adapun mereka yang terlibat, di antaranya, Andreas Wiji, salah satu pemilik
perusahaan bioreaktor penghasil biogas; Asosiasi Biogas Indonesia; dan
pemerintah setempat.
Selain itu, dukungan juga datang dari negara adidaya The
Resolution Project, salah satu organisasi nonpemerintah Amerika Serikat, baik
melalui berbagai program mentoring maupun dorongan dana.
“Tak hanya itu, Himatek ITB juga melakukan studi banding ke
Kampung Areng di Cibodas, Lembang, yang terkenal dengan instalasi biogas yang
telah berkembang,” kata Bangkit, seperti dilansir dari laman resmi ITB.
Lebih lanjut, jelas Bangkit, ide proyek ini berangkat dari
permasalahan lingkungan yang muncul di Desa Cipoerat terkait sistem pembuangan
dan pengolahan limbah kotoran sapi yang kurang baik. Di sana, limbah dibuang
begitu saja sehingga menimbulkan permasalahan baru seperti polusi udara,
pencemaran air, dan saluran irigasi.
Permasalahan ini juga meluas ke daerah-daerah yang terletak
di bawah desa tersebut. Sampai saat ini baru ada satu bioreaktor berkapasitas
4,5 meter kubik yang sudah diinstalasi. Namun dalam waktu dekat, rencananya ada
tiga bioreaktor yang akan diinstalasi di sana.
“Satu sapi dapat menghasilkan kotoran sekira 25 kg per
harinya dan dapat diubah menjadi 1.000 liter biogas menggunakan bioreaktor.
Jumlah ini setara dengan 0,34 kg Elpiji,” ujar Bangkit.
Selain biogas, proyek ini ternyata juga dapat menghasilkan
limbah yang kemudian bisa dimanfaatkan sebagai pupuk yang memiliki nilai jual.
“Diharapkan hal ini dapat menyokong perekonomian warga,”
pungkas Bangkit.
Salah satu petani
asal Bulungan, Kalimantan Timur yang memanfaatkan kotoran sapi sebagai sumber
energi biogas adalah Pujo Wibowo. Ia memanfaatkan kotoran untuk mencukupi
kebutuhan energi keluarganya sehari-hari. Energi tersebut bisa untuk menanak
nasi, bahan bakar kompor untuk memasak juga untuk lampu penerangan di rumahnya.
Kotoran sapi tersebut diolahnya menjadi biogas, yaitu energi
yang hemat dan ramah lingkungan. Di desanya, Tanjung Selor, teknologi biogas
telah dimanfaatkan oleh 62 rumah tangga, dengan kapasitas 58 unit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar